Jadi tolong jadikan itu sebagai pengamanan kita, supaya kita tidak fokus pada hal-hal yang biasa saja, kata Aan dalam acara Latpraops Ketupat 2024 di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Perwira bintang dua itu menjelaskan, Operasi Ketupat merupakan operasi tahunan, namun setiap tahunnya selalu ada perubahan dan ada hal baru.
Artinya, pegawai yang terlibat tidak harus melakukan aktivitas rutin, kata Aan, dilansir Antara. Mantan Kepala Badan Penegakan Hukum (Drigakkum) Korlantas Polri mengatakan, situasi nasional saat ini berdampak pada situasi internasional seperti konflik Palestina-Israel. Begitu pula di tingkat nasional, katanya, ketakutan terhadap kejahatan budaya masih tinggi, tahun lalu kejahatan atau keresahan masyarakat dan keamanan ini meningkat selama proyek Ketupat 2023. Polisi yang membawahi Ketupat, lanjut Aan, harus memahami tugasnya saat diterjunkan di desa. “Jadi mohon dipahami dengan jelas apa yang akan dilakukan di tingkat operasional,” ujarnya. Aan mengingatkan, tugas berat menanti para pekerja, sebab pada tahun ini jumlah pemudik mengalami peningkatan yakni 47 persen dibandingkan tahun lalu. 193,6 juta orang akan kembali ke rumah. Artinya, kata Aan, ada 193,6 juta orang yang meninggalkan rumahnya.
“Tugas kami adalah menjaga rumah-rumah yang kosong, rumah-rumah yang terbengkalai,” katanya. Bukan hanya perumahan, lanjutnya, namun pelayanan lainnya mencakup keselamatan masyarakat yang bepergian dari dua arah. Pergi ke tempat-tempat wisata, seperti halnya orang-orang yang berwisata saat Idul Fitri. Aan berkata: “Ini juga merupakan pekerjaan bagi orang -orang kita sendiri untuk membuat visual.
Aan plus polisi negara itu hanya untuk melihat dalam daftar Lazaran, Kementerian Thaphs, Ortama, Jasama dan Pemerintah. “Polri tidak bisa bekerja sendiri, berkolaborasi dan bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan di masyarakat, hal ini sangat penting